Trenggalek Serius Garap Ekowisata Pantai Taman Kili-Kili
Eko Mrg 19 Maret 2021 17:29:55 WIB
Trenggalek, 15 Maret 2021.
Ekosistem yang terjaga menjadi salah satu fokus dalam semangat Trenggalek MEROKET. Salah satu kawasan ekowisata yang sedang serius digarap adalah KEE (Kawasan Ekosistem Esensial) Pantai Taman Kili-Kili. Rencananya, ekowisata di kawasan yang terkenal dengan penangkaran penyu ini akan ditekankan dalam tiga fungsi, yaitu : fungsi pendidikan, fungsi wisata, dan fungsi konservasi.
Fungsi pendidikan bertujuan untuk mengedukasi wisatawan tentang pentingnya menjaga kelangsungan hidup penyu dan juga tata cara melestarikan habitat hidup penyu. Sedangkan fungsi wisata bertujuan agar para wisatawan selain menikmati pemandangan di Pantai Taman Kili-Kili juga dapat menikmati bagaimana rasanya menyentuh maupun ikut memberi makan penyu. Yang terakhir, fungsi konservasi adalah fungsi yang bertujuan untuk menjaga jumlah populasi penyu dengan cara menjaga kelangsungan hidup dan mengembangbiakkan penyu.
Bertempat di Hall Prigi Hotel Bukit Jaas Permai pada hari Senin tanggal 15 Maret 2021, kembali digelar pertemuan konsolidasi forum KEE untuk penyusunan dokumen kelembagaan & dokumen pengelolaan KEE Pantai Taman Kili-Kili tahap II dengan agenda presentasi terkait Pedoman Tata Hubungan Kerja dan Pola Koordinasi Pengelola.
Dalam sambutannya, Direktur ARuPA (Aliansi Relawan Untuk Penyelamatan Alam) yang pada kesempatan kali ini diwakili oleh Agus Budi Purwanto selaku Project Manager mengharapkan hasil yang dipresentasikan oleh tenaga ahli dari ARuPA dapat berkontribusi besar. "Kami dengan dukungan pendanaan dari USAID-BIJAK selama 4 bulan terakhir ini turut serta membantu forum pengelola KEE Pantai Taman Kili-Kili dalam menyusun dokumen rencana aksi dan dokumen kelembagaan. Diharapkan dua dokumen dapat menjadi pondasi untuk pengelolaan KEE ke depan", ungkapnya.
Sekretaris Daerah Kab. Trenggalek, Ir. Joko Irianto, M.Si., yang turut menghadiri forum ini merasa optimis dengan semua upaya realisasi ekowisata. "Terbentuknya KEE perlu pengelolaan yang jelas agar selain untuk konservasi juga dapat dipakai untuk kawasan pariwisata", ungkapnya.
Berbagai rencana aksi pengelolaan dan rencana kegiatan perlindungan yang dibahas dalam forum ini diharapkan dapat mewujudkan ekowisata yang mumpuni. Kesejahteraan masyarakat dan kelestarian ekosistem tidak dapat saling mendahului. Sekda Joko menegaskan, "tetap kewaspadaan dan kecermatan kita jaga sehingga nanti hasil dari forum ini dapat dimaksimalkan".
Semua upaya hubungan kerja harus dilakukan secara kolaboratif dan terpadu. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi tidak bisa hanya dilakukan oleh salah satu pihak saja. Satu hal yang disoroti oleh Sekda Joko adalah terkait monitoring selama operasional kedepannya. "Nanti wisatawan harus tetap diawasi, nanti pulang pulang bawa telurnya, tukiknya, jadi harus hati-hati" pesannya. (Dokpim)
(Sumber : https://www.facebook.com/dokpimpemkabtrenggalek)
Komentar atas Trenggalek Serius Garap Ekowisata Pantai Taman Kili-Kili
Formulir Penulisan Komentar
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah pengunjung |
- MENJAGA PURBA TERSISA DARI ANCAMAN KEPUNAHAN
- MENJAGA NGUMBUL TIRTA UNTUK KEHIDUPAN
- AKSI MITIGASI TIGA PILAR DESA WONOCOYO “DILARANG MANDI DI LAUT”
- FASILITASI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK PETANI
- RUMAH KECIL YANG INDAH UNTUK MBAH MISKAM
- MEDIASI AKTE KELAHIRAN UNTUK ANAK SEKOLAH
- RHIZOPHORA MUCRONATA UNTUK PANTAI KAMBAL