Pelatihan Silvofishery, Penguatan Ekonomi Masyarakat KEE
Eko Mrg 09 Februari 2021 18:48:28 WIB
NUSADAILY.COM – BANYUWANGI – Aliansi Relawan untuk Penyelamatan Alam (ARuPA) bersama USAID Bijak menggelar pelatihan Silvofishery terhadap kelompok masyarakat yang berada di sekitar kawasan Teluk Pangpang. Pelatihan ini bertujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan potensi di kawasan yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Esensial (KEE) dengan tetap mengindahkan kelestarian lingkungan.
“Selain Banyuwangi, pelatihan ini juga diikuti kelompok masyarakat yang beradai di Kawasan KEE Gersik, Trenggalek, dan Sumenep. Kita berharap kegiatan ini dapat dan meningkatkan kapasitas masyarakat sekitar wilayah KEE dalam memanfaatkan potensi KEE secara lestari dan berkelanjutan,” kata Direktur ARuPA, Edi Suprapto.
Menurut Edi, Kawasan KEE di Jawa Timur mayoritas berada di area produktif tani tambak dan budidaya. Hanya saja, pemanfaatan dan pengembangan budidaya sektor perikanan (ikan, kepiting dan udang) yang ada di sekitar kawasan KEE belum tergarap secara optimal.
“Sebagai contoh di KEE Teluk Pangpang, diperkirakan hanya 10-20% petani tambak yang melakukan budidaya ikan dengan metode silvofishery. Selain itu, banyak terdapat tambak ikan dan udang di areal mangrove yang berada di KEE Masakambing dan KEE Ujung Pangkah. Pada lokasi lain di KEE Kili-kili, terdapat potensi perikanan yang perlu didorong melalui inovasi pemanfaat yang tepat,” ujarnya.
Silvofishery sendiri merupakan sebuah konsep usaha terpadu antara hutan mangrove dan perikanan budidaya di tambak, yang bisa menjadi alternatif usaha yang prospektif dan sejalan dengan prinsip ekonomi biru (blue economy). Pinsip utama dari ekonomi biru ini adalah untuk mewujudkan beberapa prinsip pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.
“Diantaranya meliputi kepedulian terhadap lingkungan (pro-environment) melalui pengelolaanya yang bersifat zero waste. Kemudian, menjamin pemanfataan sumberdaya kelautan dan perikanan yang keberlanjutan (sustainable) serta menjamin adanya inklusivitas sosial dalam pemanfaatan sumberdaya. Dan terciptanya pengembangan inovasi bisnis yang beragam (multi cash flow),” sebut Edi.
Silvofishery ini diharapkan dapat menjawab tantangan kedepan terkait dengan pengelolaan budidaya perikanan yang ramah lingkungan dan pro-konservasi, sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat yang ada di sekitar kawasan KEE, sehingga pengelolaan KEE yang efektif dapat dicapai.
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi perikanan di lokasi-lokasi KEE tersebut, dalam rangkaian kegiatan piloting penguatan KEE ini, ARuPA bersama BIJAK dengan dukungan penuh dari BAPPEDA Kabupaten Banyuwangi dan Balai Besar KSDA Jawa Timur. Peserta dibekali pengetahuan baru dalam konservasi sabuk hijau pantai yaitu budidaya tambak terhubung mangrove atau Associated Mangrove Aquaculture.
“Dengan pendekatan baru ini, sabuk pantai dan sungai lebih terlindungi oleh tanaman mangrove pada satu sisi, dan di sisi lain, tambak dapat lebih optimal menghasilkan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan daerah,” tutup Edi. (ozi/lna)
Sumber : Pelatihan Silvofishery, Penguatan Ekonomi Masyarakat KEE – Nusa Daily oleh A. Rozik Fanani And Lionita
Tulisan ini diambil dari artikel aslinya pada link berikut :
https://arupa.or.id/pelatihan-silvofishery-penguatan-ekonomi-masyarakat-kee/
Komentar atas Pelatihan Silvofishery, Penguatan Ekonomi Masyarakat KEE
Formulir Penulisan Komentar
Layanan Mandiri
Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.
Masukkan NIK dan PIN!
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Jumlah pengunjung |
- MENJAGA PURBA TERSISA DARI ANCAMAN KEPUNAHAN
- MENJAGA NGUMBUL TIRTA UNTUK KEHIDUPAN
- AKSI MITIGASI TIGA PILAR DESA WONOCOYO “DILARANG MANDI DI LAUT”
- FASILITASI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK PETANI
- RUMAH KECIL YANG INDAH UNTUK MBAH MISKAM
- MEDIASI AKTE KELAHIRAN UNTUK ANAK SEKOLAH
- RHIZOPHORA MUCRONATA UNTUK PANTAI KAMBAL