Mahasiswa Unibraw "PENGALAMANKU OH PENGALAMANKU"

Eko Mrg 22 Juli 2019 16:44:22 WIB

Trenggalek, 20 Juli 2018

Istilah magang bagi para mahasiswa mungkin sudah tidak asing lagi terdengar. Magang menjadi salah satu kegiatan yang sangat berguna bagi para Mahasiswa untuk mencari pengalaman sebelum masuk ke dalam dunia kerja. Tidak jarang magang dilakukan di perusahaan - perusahaan multi nasional, organisasi internasional, maupun organisasi non-profit seperti LSM dan lainnya. Selain member keuntungan bagi pengalaman kerja seorang mahasiswa, magang juga member banyak dampak positif.

Demi untuk melanjutkan studinya beberapa mahasiswa dari Universitas Brawijaya khususnya Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan melaukakan Praktek Kerja Magang di Kawasan Konservasi  Penyu Taman Kili Kili. Ini terdiri dari Sutan Abdillah Ali S. P (PSP/2016), Wahyu Umbar Prayoga (PSP/2016), Irba Ananta Syahputra (PSP/2016), Misbaul Munir Dwi Julianto (IK/2016), Guntur Muhammad Razzak (IK/2016), Puput Aini Nurrohmah (IK/2016), Berlian P (IK/2016), Ma’rifatin (IK/2016), Bocha (MSP/2016), Masani (MSP/2016), Milati Azkiya (MSP/2016).

Dalam melakukan Praktek Kerja Magang di Kawasan Konservasi Taman Kili Kili, kita dipandu oleh anggota POKMASWAS (Kelompok Masyarakat Pengawas) yang bekerja di bagian lapang yaitu, Pak Sigit, Ibu Eka dan Pak Jalim. Di sana kita diberi pemahaman bagaimana cara dalam perawatan penyu yang dilakukan di kawasan konservasi tersebut. Terdapat beberapa aktivitas rutin yang dilaksanakan di sana antara lain ialah pembersihan area konservasi, pemberian pakan pada penyu, membersihkan serta pengurasan kolam penyu, guide atau pemberian edukasi terhadap pengunjung dan juga patrol.

Pembersihan kawasan konservasi dilakukan di sekitaran area, dimana kita membersihkan dari sampah organic maupun non-organik. Ini dilakukan dari area yang dekat dengan tempat konservasi penyu sampai bibir pantai. Untuk pemberian pakan pada penyu dilakukan 2 (dua) kali dalam sehari, yaitu pada pagi hari kisaran pukul 08.00-09.00 dan sore hari pukul 15.00-16.00. Pakan yang biasa diberikan pada penyu berupa ikan – ikan segar seperti Ikan Tongkol ataupun ikan Cakalang, serta diselingi dengan tumbuh – tumbuhan seperti sawi.

Untuk aktivitas pembersihan serta pengurasan air kolam dilakukan 1 (satu) hari sekali dan paling lambat dilakukan 2 (dua) hari sekali. Pembersihan ini dilakukan mulai dari menguras kolam penyu terlebih dahulu dan membuang kotoran-kotoran yang ada di dalam kolam seperti sisa pakan dan yang lainnya. Selanjutnya kolam disikat untuk menghilangkan lumut yang ada di dalam kolam. Setelah semuanya sudah bersih, kolam diisi dengan air asin (air laut). Air laut ini diambil dengan cara menyedot air dari sumur penampungan. Penyedotan ini dibantu dengan mesin diesel dan dialirakan melalui selang. Pada proses pengurasan kolam ini pula biasanya kita mengobati penyu yang terkena penyakit. Untuk obat yang digunakan biasanya obat PK (KaliumPermanganat).

Di Kawasan Konservasi Penyu Taman Kili Kili ini juga kita memberikan edukasi terhadap pengunjung, dimana kita menjelasakan terkait UU No. 5 Tahun 1990 tentang Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 92 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. Menjelaskan pula seputar Konservasi Taman Kili-Kili dan apa yang diketahui oleh pengunjung.

Aktivitas itu dilakukan pada pagi sampai sore hari, selanjutnya aktivitas malam yaitu patrol. Patrol ini dilakukan dengan melihat pasang surut dari air laut. Biasanya dilakukan patrol sebanyak 3 kali, yaitu pada air laut mulai tinggi (pasang), pada saat pasang tertinggi, dan pada saat air laut mulai turun (surut).

Pada saatpelaksaan magang sampai saat ini, kita menemukan ±26 indukan penyu yang ingin bertelur. Rata-rata telur yang ditemukan kisaran ± 100 butir untuk setiap indukan yang bertelur dan ada juga yang hanya ditemukan jejaknya saja. Kita pula melakukan pelepasan kepada tukik bersama pengunjung dan bersama dinas yang melakukan kunjungan ke Kawasan Konservasi Taman Kili Kili. Pelepasan ini diharapkan dapat membantu untuk terus melestarikan keberadaan penyu di muka bumi ini dan juga tetap menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Banyak sekali pembelajaran yang kita dapatkan  pada saat melaksanakan Praktek Kerja Magang di Kawasan Konservasi Taman Kili Kili ini. Mulai dari bagaimana perawatan terhadap penyu maupun tukik, Teknik pemindahan telur dari sarang alami ke dalam sarang semi alami, membaca dan mengawasi keadaan lingkungan sekitar yang dimana sebagai tanda-tanda kemungkinan penyu naik untuk bertelur.

Saran dari kami untuk Kawasan Konservasi Taman Kili-Kili ialah untuk memperbaiki akses jalan menuju kawasan konservasi yang dimana akses untuk saat ini masih sulit dijangkau oleh pengunjung. Selanjutnya terkait perlengkapan fasilitas di  kawasan konservasi seperti kendaraan untuk membantu pada saat melukakn patrol rutin. Memperindah tatanan bangunan yang ada di kawasan konservasi. Serta lebih merangkul kembali warga sekitar untuk menambah partisipanaktif dalam membantu mengelola kawasan konservasi ini untuk siap Go-Public

Terimakasih kepada seluruh jajaran POKMASWAS Taman Kili-Kili yang telah membimbing serta menyalurkan ilmu yang bermanfaat kepada kami semua, semoga ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat terus untuk ke depannya. Mohon maaf jika ada salah-salah kata ataupun perbuatan yang disengaja mupun tidak disengaja.  Akhir kata “Salam Konservasi, Konservasi Harga Mati”. (MAHASISWA MAGANG 2019).

Komentar atas Mahasiswa Unibraw "PENGALAMANKU OH PENGALAMANKU"

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah pengunjung

testing

testing

Lokasi Wonocoyo

tampilkan dalam peta lebih besar