Desa Wonocoyo

Wonocoyo, 24 Juni 2019

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa timur melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan pembentukan kawasan ekosistem esensial (KEE) di Jawa timur. Salah satu calon KEE adalah Taman Kili Kili yang terletak di selatan Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek. Kawasan Ekosistem Esensial adalah kawasan atau hamparan eksosistem penting yang memilki nilai keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan konservasi yang secara ekologis dan sosial ekonomi budaya penting bagi tujuan konservasi keanekaragaman hayati.

Salah satu kriteria sebuah kawasan bisa ditetapkan sebagai KEE adalah areal bernilai konservasi tinggi (ABKT). Pada tahun 2017, BBKSDA Jawa timur telah melakukan identifikasi dan skoring beberapa calon KEE di Jawa timur, diantaranya calon KEE Taman Kili Kili. Taman Kili Kili sebagai lokasi penting bagi siklus hidup satwa langka dilindungi undang-undang, yaitu Penyu mendapatkan nilai tinggi sebagai calon KEE dengan kriteria ABKT. Setiap tahunnya kurang lebih 70 ekor Penyu Abu abu (Lepidochelys olivea) mendarat untuk bertelur.

Tahun ini beberapa tahapan Taman Kili Kili menjadi KEE kembali dilaksanakan. Salah satunya adalah kegiatan pengumpulan data informasi dan pemetaan yang dilaksanakan pada tanggal 24-28 Juni 2019 di Desa Wonocoyo. Kegiatan ini melibatkan para pihak terkait diantara pemerintah desa wonocoyo, perum perhutani BKPH Dongko, dan masyarakat pengelola konservasi Penyu, Pokmaswas Taman Kili Kili.

Ada 3 kegiatan dalam tahapan pengumpulan data informasi dan pemetaan, yaitu rapat persiapan, pengambilan data di lapangan, pengolahan data dan rapat pembahasan. Capaian rangkaian kegiatan tersebut adalah berita acara peta calon KEE yang ditandatangani para pihak terkait.

Setelah tahapan tersebut, akan dilaksanakan pembentukan kelembagaan forum kolaboratif pengelola KEE yang terdiri dari para pihak terkait, diantaranya OPD terkait, BBKSDA Jawa timur, pemerintah desa wonocoyo, perum perhutani, Pokmaswas dan LMDH. Forum kolaborasi tersebut nantinya akan dipayungi dengan SK Gubernur Provinsi Jawa Timur yang dilampiri dengan peta areal kerja KEE Pantai Kili Kili. Forum kolaborasi kemudian akan menyusun rencana aksi pengelolaan KEE. (Eko Mrg).